25.8.12

Pengalaman Bergabung di Vol-d

Beruntung sekali aku menemukan keluarga bernama “Volunteer Doctrors”. Keluarga dimana tempat aku mencari pengalaman baru dan tempat aku belajar tentang banyak hal.

Sebelum aku mengenal vol-d aku bukanlah apa-apa, sepertinya hidup hanya sekedar kuliah, makan, dan tidur, tidak ada yang berharga. Setelah aku bergabung dengan vol-d, aku melihat sosok-sosok yang begitu luar biasa, mahasiswa dari universitas negeri nomor satu di kota ini, di jurusan yang hebat pula, tentu mereka adalah orang-orang terpilih. Tapi hal yang membuatku lebih kagum adalah sosok-sosok hebat ini memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Entah bagaimana caranya mereka bisa membagi waktu untuk kegiatan sosial diantara kesibukan jadwal kuliah dan berbagai organisasi yang mereka ikuti, sedangkan aku yang hanya kuliah dan mengikuti beberapa organisasi kecil kerap kali merasa terlalu sibuk dan mengeluh, aku benar-benar dibuat malu, tak sepantasnya aku mengeluh bila dibandingkan mereka.

Saat baksos pertama kali di Santolo, awalnya aku bimbang akan mengikutinya atau tidak. Bayangkan saja, 3 hari 2 malam hanya untuk melayani orang lain, ditambah lokasinya yang jauh dari pusat kota membuat semakin malas mengikutinya. Weekend menurutku adalah hal yang sangat berharga, hari dimana bisa sedikit rehat dari berbagai kesibukan. Tapi aku kembali memikirkannya baik-baik, ini adalah kesempatan baik yang mungkin tidak dapat kutemui lagi. Akhirnya aku mengikuti baksos Santolo yaitu Balai Pengobatan di desa Mira-Mare. Saat itu aku ditempatkan di bagian obat, bertugas mengambil obat berdasarkan resep dan menuliskannya di etiket. Pasien hari itu benar-benar banyak, tak henti-hentinya kami menerima pasien, bahkan untuk istirahat sejenak saja tidak bisa. Saat itu aku semakin terkesan melihat sosok-sosok hebat itu tetap melayani pasien dan membuatku belajar arti dedikasi.

Tak lama setelah baksos Santolo kami mendapat kabar akan ada tanggap bencana korban kebakaran di Cicalengka. Awalnya aku juga enggan mengikutinya, karena dilakukan sore hari hingga malam, lokasinya di luar kota, dan aku harus mengorbankan satu mata kuliah. Tapi demi niat ibadah dan mencari pengalaman, akhirnya kuikuti juga. Saat itu kegiatan yang dilakukan adalah mendengar “curhat” warga yang menjadi korban dan memberikan sedikit motivasi. Kegiatan hari itu membuatku belajar tentang kepedulian. Selain dua baksos ini, ada beberapa kegiatan baksos yang kuikuti dan semuanya selalu berkesan dan memberiku pelajaran.

Saat tiba hari pelantikan, ada beberapa materi yang disampaikan. Materi yang menarik perhatianku adalah tentang ke-vol d-an. Sang ketua memberikan materi mengenai arti, latar belakang, dan visi misi vol-d. Sebelum menutup materi, beliau memberikan kata-kata bijak. Kata-kata itu adalah perbedaan pengembara, pengikut, pengejar prestasi, dan pemimpin. Kata-kata itu benar-benar melekat di kepalaku. Bahkan saat ditanya mengenai materi sebelumnya aku tak bisa mengingatnya.

Empat kata itu masih kupikirkan setelah pelantikan. Saat itu aku tersadar aku hanya seorang pengembara, tak punya tujuan hidup dan hanya mengikuti arus. Benar-benar malu rasanya, oleh sebab itu saat diminta mengutarakan mimpi-mimpi yang ingin diwujudkan, aku tak berani mengutarakannya, karena memang aku tak memiliki mimpi yang jelas. Saat teman-teman lain mengutarakan mimpi-mimpi besar mereka, aku semakin merasa ciut dan tak berharga. Tapi hal itu yang membuatku tersadar, apakah aku selamanya akan menjadi pengembara? Tentu tidak, aku juga ingin dan bisa menjadi orang-orang hebat seperti mereka.

Mulai saat itu aku memikirkan akan masa depanku, cita-cita yang ingin kucapai, dan mimpi-mimpi besar yang ingin dan harus kuwujudkan. Menjadi mahasiswa D3, lulus, kemudian bekerja menurutku tak cukup menjadi modal untuk mewujudkan mimpi-mimpi besarku. Bukan berarti aku tak menghargai teman-teman yang memutuskan untuk kerja setelah lulus kuliah, aku justru sangat menghargai dan menghormatinya, bagaimana tidak, mereka bisa meringankan beban orang tua di usia muda. Namun menurutku lulus kemudian bekerja, apalagi bekerja yang dibatasi dinding-dinding laboratorium adalah hal membosankkan, rasanya hidupku terlalu berharga untuk dilewatkan di dalam dinding-dinding laboratorium. Apalagi kerja tekun di depan alat otomatis dan melakukan hal yang sama setiap hari bukanlah passion-ku. Aku lebih suka bersosialisasi dengan orang, hal ini pun baru kusadari setelah mengikuti berbagai kegiatan di vol-d.

Mimpi bukanlah apa-apa tanpa usaha untuk mewujudkannya. Akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah S1-ekstensi di Universitas Indonesia. Keputusan ini mungkin tak masuk akal bahkan tak setuju menurut beberapa pihak, tapi aku tetap pada pendirianku. Apa yang menjadi keputusannku adalah salah satu usaha yang kulakukan untuk mewujudkan cita-citaku. Aku tak akan meminta orang lain mengerti keputusannku, cukuplah aku, Allah, dan ibuku yang memahaminya.

Kuliah di UI menimbulkan berbagai konsekuensi besar, salah satunya aku tak bisa mengikuti kegiatan vol-d seperti dulu. Vol-d tak akan pernah merasa kehilangan aku sebagai salah satu anggotanya, karena aku tak memberikan kontribusi besar di vol-d. Selain itu saat aku tak aktif di vol-d akan diganti berpuluh bahkan beratus kali lipat orang penggantiku yang jauh lebih hebat. Dalam hal ini aku adalah satu-satunya pihak yang merugi, aku tak bisa mengikuti berbagai kegiatan hebat di vol-d. Baru kusadari bahwa mengabdi dan memberikan sedikit pertolongan pada orang lain bisa menjadi candu. Sedih rasanya tidak bisa bertemu keluarga hebat ini, bertemu dan mendapatkan inspirasi dari sosok-sosok hebat yang ada di vol-d. Aku benar-benar merasa kehilangan, tak bisa mencari ilmu dan pengalaman dan di saat yang berasamaan juga mengabdi pada masyarakat. Walupun baru satu tahun aku bergabung dengan vol-d rasanya aku sudah benar-benar memilikinya. Mudah-mudahan kelak aku bisa menemukan komunitas sosial seperti vol-d, walaupun pasti akan berbeda.

Terima kasih vol-d, kau telah mengubah hidup, memberikan berbagai inspirasi dan pengalaman berharga untukku.

kontributor:
Restya Sri Sugiarti
Volunteer Doctors Gelombang 4