Saya
senang sekali bisa ikut berpartisipasi pada balai pengobatan di Banjaran
kemarin. Karena kemarin adalah pengalaman pertama saya mengikuti balai
pengobatan. Banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran dari acara kemarin. Saya
tidak menyangka sebelumnya kalau ternyata tempatnya sejauh itu, jauh dari kota.
Dan yang menjadi catatan utama saya adalah penyesuaian bahasa. Ternyata banyak juga orang
pedesaan yang tidak bisa Berbahasa Indonesia, karena rata-rata penduduk disana
berbahasa Sunda, dan kebetulan saya juga bukan keturunan Sunda, jadi saya cukup
kesulitan berkomunikasi dengan peserta-peserta balai pengobatan disana.
Terlebih lagi saya mendapat tugas di bagian anamnesis.
Kemarin
saya juga mendapat kesempatan mencoba untuk memberikan penyuluhan, dan saya
mendapat bagian menjelaskan tentang pencegahan hipertensi. Teman saya yang
mendapat bagian penjelasan awal bisa sedikit-sedikit berbahasa Sunda, dan yang
saya lihat, peserta penyuluhan masih bisa mengerti apa yang dijelaskan teman
saya itu. Sewaktu giliran saya, mau tidak mau saya menggunakan bahasa
Indonesia, dan responnya, buruk, sedikit ibu-ibu yang memperhatikan. Mungkin
bila penjelasannya dalam bahasa Sunda akan lebih mudah dimengerti. Dan akhirnya
ini menjadi PR buat saya untuk belajar bahasa-bahasa daerah, yang mungkin
kedepannya akan membantu saya untuk menghadapi pasien di berbagai daerah di
Indonesia.
Banyak
juga hal-hal unik yang baru saya temui, seperti contohnya ada pasien datang dengan
keluhan sakit kepala, tetapi sakit kepalanya ini terjadwal, hanya setiap hari
minggu. Ada juga pasien yang seperti datang hanya karena bisa mendapat obat
secara gratis. Dan ini lagi-lagi menjadi pelajaran bagi saya, bahwa pasien itu
datang dengan berbagai macam keluhan, mulai dari keluhan yang biasa sampai
keluhan yang aneh-aneh, yang penting adalah bagaimana cara saya bisa menghadapi
dan menangani pasien tersebut dengan baik dan benar.
Disana
kami disambut dengan baik oleh Bapak-Ibu pemilik rumah. Keluarganya juga
menyiapkan makan siang yang enak-enak. Kakak-kakak KORSA juga baik-baik, dan
mereka juga mau berbagi pengalaman, bukan hanya mengenai kegiatan kerelawanan,
tetapi juga hal-hal yang berhubungan dengan perkuliahan sesuai dengan jurusan
mereka sehingga menambah wawasan saya.
Jadi
kesimpulannya adalah saya merasa senang sekali bisa ikut balai pengobatan
bersama kakak-kakak Vol-D, KORSA, dan teman-teman Vol-D gelombang 6. Saya harap
saya bisa sering ikut berpartisipasi di kegiatan-kegiatan seperti ini karena
tidak hanya menambah pengalaman, tapi juga menambah ilmu dan bisa semakin akrab
dengan kakak-kakak Vol-D, KORSA, dan teman-teman Vol-D gelombang 6.
Dita
Ayu Larasati
Fakultas
Kedokteran Umum 2011
Universitas
Kristen Maranatha
0 comments:
Post a Comment