25.10.11

Mega Baksos Santolo 2011: Syukur mu mengalihkan duniaku :)

ada semangat untuk mengabdi, ada rasa yang ingin menjadikan diri berarti, atau mungkin sekedar aktualisasi. kemanfaatan, pengalaman, pembelajaran dan persaudaraan menjadi tujuan pasti. mega baksos santolo, itulah 3 hari 2 malam yang menjadi salah satu sarana berbagi, setidaknya inspirasi.

TOTALITAS, sang penginspirasi diri
entah mengapa sangat suka dengan kata ini. totalitas, suatu keikhlasan yang mendalam akan seni peran yang sedang dan harus dijalani, keterlibatan yang penuh, hati yang tanpa batas untuk menyelesaikannya, tanpa pamrih, tanpa mengharapkan prasyarat apapun. totalitas, pengabdian akan karya, bukan permintaan atas sesuatu hasil atau upah. totalitas membidani lahirnya konsistensi,tidak bersifat temporer, melainkan konsisten akan tujuan yang kita miliki, menjaga semangat, dan niat baik agar senantiasa konstan. totalitas juga berbuah fokus, harus berpusat pada satu tujuan. konsekuensi lain dari totalitas ialah pengorbanan, kesadaran bahwa beberapa hal yang tidak lebih penting dan atau menjadi penghambat dari tujuan utama yang ingin dicapai haruslah dikorbankan. Skala prioritas menjadi sebuah tolak ukur yang sangat penting, karena seringkali terjadi pertentangan antara kebutuhan dan keinginan. berbicara totalitas juga bicara tentang harmonisasi, harmonisasi dengan orang-orang di sekitar kita, karena sering kali totalitas kita akan suatu hal menjauhkan kita dengan beberapa orang di sekitar kita, atau tak jarang pula keputusan untuk memiliki totalitas dalam kehidupan mengakibatkan pertentangan dengan orang-orang.

belajar totalitas dari setiap pilihan yang kita ambil, berjibaku dengan catatan, soal latihan, dan bahan ujian untuk esok hari nya setelah pagi-sore tadi menghadiri briefing. atau mungkin mengkompromikan lelah badan, nyaman tidur, atau toleransi mandi demi kontribusi untuk masyarakat dan solidaritas antar rekan seperjuangan. fokus untuk memberikan pengabdian di tipar,mira-mare dan pameungpeuk dengan segala keterbatasan nya, dan menahan diri sejenak dari rayuan pantai. totalitas sampai tuntas walau sepulang dari aktifitas masih ada UTS, membaca dan belajar ditengah guncangan perjalanan menjadi bukti kesungguhan.

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara kaffah, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syetan. Sungguh ia musuh yang nyata bagimu" (Q.S. Al Baqarah ayat 208)


kaffah mempunyai arti keseluruhan atau totalitas. Islam adalah nafas setiap perbuatan dan kehidupan seorang muslim. Oleh karena itu, ayat di atas memiliki maksud: dalam setiap perbuatan, lakukanlah secara totalitas.

totalitas adalah penuh dedikasi, profesional!!
profesionalisme, kemampuan sesorang dalam menjalankan tugas dan perannya dengan baik dan menetapkan komitmen terhadap perannya guna mengembangkan kemampuan dalam melaksanakan tugasnya. seseorang yang profesional akan berusaha untuk menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.

persiapan yang baik menjadi keharusan, karena kebaikan itu harus terorganisir. perencanaan kegiatan, pengalokasian SDM, pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kapasitas inti, penanaman komitmen akan tanggung jawab, sistem evaluasi, reward serta punishment, kesemuanya itu menjadi keniscayaan untuk sikap profesionalisme yang hendak kita tumbuhkan.idealis menjaga nilai, bergerak atas dasar yang kuat, dan sistematis. profesionalisme adalah perjuangan, profesionalisme adalah kasih sayang.

inspirasi penyentuh hati : persaudaraan, lebih dari kerja tim atau sekedar teman sepermainan
persaudaraan adalah proses pembelajaran. proses mengenal, memahami serta mengerti dan ikut merasakan apa yang di rasakan saudara kita. itu tidak mudah, sadarkah bahwa kita hidup di kepadatan interaksi namun sulit untuk belajar memahami?? terkadang ada hati yang tersakiti, terkadang diri ini lupa peduli. kadang hilang sabar untuk menahan jenuh diri yang mengalahkan kekhawatiran akan keberadaan dan kondisi saudara nya yang lain, dan tanpa sengaja melangkahkan kaki menghibur diri. atau perut ini terlalu lapar, dan tanpa sadar mengejar kenyang dibanding bersabar hanya untuk menawarkan. khilaf, itu fitrah, yang tak biasa ketika setiap kita tak belajar dari hikmah setiap kejadian. persaudaraan sejatinya adalah pengorbanan. puncaknya adalah itsar (mendahulukan kepentingan saudaranya) dan yang paling rendah adalah salamatush shodr (Hati yang bersih dari prasangka buruk terhadap saudaranya).

dalam perjalanan persaudaraan tentunya akan menemukan banyak hal,ada selingan canda dan tawa, ada celupan cinta yang memberi warna, dan adakalanya tangis serta kesedihan yang memberi rasa tersendiri.

tawa lepas dan senyum tulus yang tersimpul manis kadang jadi hal yang tak terbayar. keluar dari batas nyaman diri, untuk sekedar bernyanyi walau dengan irama tanpa arti, tak apalah demi sebuah ikatan hati. walau bagi saya tidaklah untuk yang kedua kali :p

"Sahabat adalah manusia, dia adalah kamu, hanya saja dia adalah orang lain."


"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan sulit tidur dan merasa demam." (Riwayat Muslim)

karena VOL-D tak sekedar tim, organisasi, maupun rekan kerja, lebih dari itu, KELUARGA.

sahabat, terasa amat berarti ketika setiap kita mendapat sesuatu yang jauh lebih dari sekadar materi, makna. syukur tiada henti ketika mendengar banyak makna yang setiap kita dapatkan. bersyukur ketika setiap kita senang karena mampu berkontribusi kepada masyarakat dengan kapasitas dan tanggung jawab keilmuan yang dimiliki saat ini. bersyukur ketika setiap kita terakselerasi kemampuan ilmu dan kepekaan sosial yang dimiliki. bersyukur ketika setiap kita semakin memaknai hakikat syukur, dari berbagai peristiwa, kejadian, cerita atau tangisan yang terlihat atau disampaikan masyarakat, merefleksikan diri bahwa banyak orang lain yang tak seberuntung kita. bersyukur ketika setiap kita menyadari hakikat persaudaraan, mulai menemukan teman, sahabat, atau bahkan keluarga baru. bersyukur ketika setiap kita menyadari bahwa pertolongan Allah itu nyata, selalu ada kemudahan setelah kesulitan, senang mendengar praktikum dan ujian setiap kita yang dimudahkan. bersyukur ketika setiap kita menjadikan momentum mega baksos santolo kemarin sebagai pemantik semangat untuk terus memperkaya diri dengan ilmu, belajar, memiliki kontinuitas perjuangan untuk terus memberikan manfaat untuk umat.

tak ada yang lebih pantas dari syukur tiada henti ketika tahu setiap kita mensyukuri makna yang didapat dari rangkaian proses kegiatan ini. dan sungguh, syukur ini mengalihkan dunia. tak terbayarkan oleh segala keuntungan materi keduniaan.

maaf jika dalam rangkaian proses kegiatan ini kurang bisa menjaga kalian, semoga Allah senantiasa menjaga diri kalian, memudahkan segala langkahnya, dan diberikan kebaikan dari arah yang tak disangka-sangka :)

teruslah mengabdi, melayani, dan berkontribusi Volunteer Doctors ! :)





* my lovely vol-d :D

Vol-D Unpad dan Kampus Peduli Datangkan Bantuan Sosial, Kesehatan, dan Pendidikan Ke Tiga Desa di Garut

[Unpad.ac.id, 25/10/2011] Bagi banyak orang, memeriksakan kesehatan mungkin adalah perkara yang biasa-biasa saja. Berbekal uang atau kartu jaminan kesehatan, mereka bisa dengan mudah mendatangi tempat pelayanan kesehatan terdekat di kotanya. Tapi tak demikian halnya dengan mereka yang hidup di daerah terpencil dengan tempat pelayanan kesehatan yang terbatas. Didah (45) misalnya, perempuan asal Desa Mira Mare, Garut ini, mengaku memeriksakan kesehatan merupakan barang mahal baginya dan sekitar 6.500 orang lain yang tinggal di desanya.

Rumah sakit terdekat dari desanya berada di Kecamatan Pameungpeuk yang jauhnya harus ditempuh selama satu jam perjalanan, dan untuk melakukan hal itu ia harus merogoh kocek hingga Rp.20 ribu untuk jasa ojek yang mengantarnya pulang pergi ke tempat itu. Sabtu (22/10) lalu Didah mendatangi Kantor Desa Mira Mare, salah satu tempat yang menjadi lokasi balai pengobatan gratis dalam acara Mega Baksos Santolo. Ia datang sambil menahan sakit kepala yang menderanya akibat darah tinggi yang ia dialaminya. Selanjutnya ada pula Mak Aah yang merupakan nenek tua asal desa tersebut. Meski tengah didera pusing hebat dan muntah-muntah, perempuan tua itu memaksakan diri datang ke sana untuk memeriksakan kesehatannya.


Balai pengobatan gratis tersebut merupakan rangkaian acara Mega Baksos Santolo yang diselenggarakan oleh Volunteer Doctors (Vol-D) yang bekerja sama dengan Kampus Peduli (K-Ped). Vol-D merupakan komunitas terorganisir yang mewadahi mahasiswa dari fakultas-fakultas kesehatan di Unpad untuk aktif dalam kegiatan sosial, kemanusiaan, dan kesehatan. Menurut Dani Ferdian yang merupakan ketua sekaligus pendiri Vol-D, komunitas tersebut terbentuk sejak dua tahun silam. Saat itu ia baru saja turun dari jabatannya sebagai Ketua Seksi Pengabdian Kepada Masyarakat di Senat Fakultas Kedokteran Unpad. “Saya merasakan kerinduan pada kegiatan sosial, makanya bergabung dengan teman-teman yang memiliki kerinduan yang sama,” kisahnya.


Meski awalnya hanya diisi oleh mahasiswa FK Unpad, sejak 2010 lalu Vol-D mulai menerima anggota yang berasal dari berbagai fakultas kesehatan lainnya di Unpad seperti Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas Keperawatan, juga Fakultas Psikologi. Mengingat makin banyaknya kegiatan sosial yang dilakukan Vol-D, menurut Dani kelak komunitas ini juga akan terbuka bagi siapa saja yang memiliki kepedulian yang sama di bidang sosial.


Sementara itu, K-Ped merupakan organisasi sosial yang terdiri dari mahasiswa berbagai kampus di Bandung seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, dan Universitas Komputer Indonesia. Ditemui di sela-sela kegiatan, Ketua K-Ped, Ma’mun Salman, menjelaskan bahwa organisasi yang aktif sejak empat tahun silam itu ingin mewadahi rekan-rekan yang suka berbagai dengan sesama, yang ingin mengasah terus kepeduliannya, kelembutan hatinya, dan seterusnya. Kegiatan rutin organisasi ini mencakup pendidikan, mentoring rutin anak-anak jalanan, pengobatan gelandangan dan pemulung di jalan, mentoring anak-anak panti asuhan, acara baksos insidental dan tanggap bencana.


Dalam Mega Baksos Santolo yang berlangsung 22-23 Oktober 2011 itu, terdapat tiga desa yang disambangi, yakni Desa Mira Mare, Pameungpeuk, dan Tipar. Pemilihan ketiga desa tersebut didasari minimnya akses tenaga kesehatan dan guru di sana. Desa Tipar misalnya, merupakan desa terpencil di Garut di mana warganya perlu naik truk untuk bepergian ke desa lain atau dengan jasa ojek khusus yang tarifnya mencapai Rp. 40 ribu sekali jalan. Selain balai pengobatan, dilakukan pula penyuluhan hidup sehat, penyuluhan ibu dan anak, penyuluhan kader, penyuluhan gigi dan mulut, penyuluhan tanaman obat keluarga, penyerahan bantuan untuk janda dan jompo, serta penyuluhan pendidikan bagi siswa-siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.


Kegiatan ini disambut dengan sangat antusias oleh warga ketiga desa tersebut. “Kami sangat berterima kasih karena adanya pengobatan gratis. Di sini cuma ada mantri dan bidan, jadi kalau mau berobat ke rumah sakit harus jauh-jauh ke Pameungpeuk,” ungkap seorang penduduk Mira Mare bernama Popon.


Lebih dari 650 orang mengikuti kegiatan pengobatan dan penyuluhan kesehatan yang dilakukan secara serentak di ketiga desa tersebut. Sementara itu, antusias yang sama juga terlihat dari banyaknya siswa yang mengikuti kegiatan penyuluhan pendidikan, yakni dengan total 466 orang.


Adapun jumlah mahasiswa yang diturunkan dalam kegiatan bakti sosial itu adalah lebih dari 150 orang. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi di Bandung dan Jakarta. Banyak di antara mereka yang mengaku sangat senang mengikuti kegiatan tersebut karena bisa merasakan secara nyata bagaimana ilmu yang mereka dapatkan di kampus bisa diterapkan di masyarakat. Selain itu, berbagai realitas memprihatinkan di masyarakat yang bisa dilihat melalui kegiatan semacam ini juga meningkatkan rasa syukur mereka atas kondisinya masing-masing.


Berbicara tentang pentingnya mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan sosial, Ma’mun mengatakan, “Bila sejak semasa kuliah dibiasakan melihat kondisi orang-orang yang membutuhkan seperti apa, kepekaannya bisa terasa. Jadi kelak saat mereka menjadi sesuatu, mereka bisa jadi orang yang peduli pada orang lain.” Lebih lanjut ia mengatakan bahwa apabila kita melihat ada hal-hal seperti ini di depan mata, ada orang-orang yang perlu kita bantu, orang sakit yang perlu disembuhkan, orang lapar yang perlu makan, dan berbagai hal lainnya, tidak turun untuk membantu itu rasanya dzalim.


Sepulang dari Garut kemarin, Vol-D sudah berencana untuk turun membantu para korban kebakaran di Cicalengka Bandung. Minggu (23/10) kemarin, terdapat sekitar 600 orang di sana yang harus diungsikan pasca kebakaran yang Pasar Cicalengka. Menurut Dani, mereka pasti akan membutuhkan banyak bantuan tenaga, karena itulah Vol-D terbuka bagi siapa saja yang menjadi relawan dalam kegiatan baksos tersebut. Untuk informasi lebih lanjut tentang Vol-D bisa dilihat di http://volunteerdr.blogspot.com atau bisa menghubungi Dani Ferdian di nomor 081802296583. *


Laporan oleh: Hera Khaerani


sumber: http://www.unpad.ac.id/archives/47829

20.10.11

Berbagi Cinta di Cukul, Pangalengan : Sebuah Refleksi


*rekam jejak VOL-D #1

melihat perkembangan dan progresivitas Volunteer Doctors hingga kini, ingin rasanya merefleksikan masa-masa awal perjuangan dulu. Gempa Jabar Selatan dulu menjadi momentum kita untuk mematangkan mimpi menjadi kenyataan.

daerah Pangalengan, cukul tepatnya menjadi saksi kesungguhan awal perjuangan rekan-rekan VOL-D, bersama mitra strategis kami, Korps Relawan Salman (yang hingga kini menjadi partner yang saling membangun) bergerak dalam hal Recovery dan Trauma Healing Pasca Gempa Jabar Selatan, dengan target utama anak-anak.




*SDM VOL-D yang turun saat itu

mengajari anak-anak nya tentang kesehatan dan membangun mental pasca bencana menjadi agenda yang kami lakukan saat itu, belajar sambil bermain dan membangun kedekatan hati.





* memberikan pendidikan dan pelatihan kesehatan




* mengisi sekolah darurat mereka





* bermain,membangun mental dan kembali menumbuhkan harapan


* pamit pulang,suasana yang mengharukan


* pesan untuk adik2 disana :)

tak terasa hampir 2 tahun, harapan adik2 untuk kita kembali kesana belum sempat kita wujudkan hingga sekarang. namun berkat doa mereka, dan ketulusan yang kita lakukan, Alhamdulillah Allah masih memberi jalan untuk tetap berkontribusi dimana pun itu.
ketika dulu kehangatan kita berhasil mengalahkan dingin nya Pangalengan, maka dimanapun itu, kehangatan dan kedekatan hati untuk saling membantu, saling memberi semoga bisa tetap terbangun :)

8.9.11

rekam jejak VOL-D dalam media :)

15.8.11

Tulung Alung Bantu Wahyu

WAHYU

anak berumur 13 tahunan ini terpaksa harus melanjutkan hidupnya dalam kondisi cacat, tangan sebelah kirinya hampir tak bisa di fungsikan normal, karena bagian lengan atas nya rapat dengan badan.

Beberapa tahun yang lalu, wahyu tengah tertidur di pinggir jalan saat tiba2 ada beberapa orang yang menyiram tubuhnya dengan lem aibon lalu membakarnya.. ( Ya Allah, sungguh saya ga berani membayangkan kalau yang di bakar itu adalah saya.. )

luka bakar tak di obati dengan sempurna, karena wahyu juga hidup di jalanan, tak ada yang mengobati dan tak ada biaya juga untuk berobat dengan baik ke rumah sakit atau dokter.

luka bakar ini sekarang membentuk keloid, seperti daging yang timbul dan berlubang-lubang, beberapa bagian masih terus mengeluarkan darah dan bau amis hingga sekarang. bentuknya Seperti daging sapi segar. (bisa di lihat di foto, hanya kalo siang mungkin akan terlihat lebih mengerikan apalagi melihat luka nya secara langsung. tapi jangan deh.. saya lemes pas liat lukanya secara langsung)

koloid kecil di bagian tubuh kita saja akan memberikan efek perih dan gatal yang sangat, ga kebayang seberapa perih nya koloid selebar yang wahyu derita, hampir mengenai separoh badan dan lengan kirinya.

untuk menyembuhkan nya dengan baik, wahyu harus di operasi dan mendapat perawatan yang sempurna dari rumah sakit. terutama untuk memotong daging dan kulit lengan atas yang merapat ke bagian badan.

ALUNG

dia anak seorang tukang becak, yang setiap hari tidur di trotoar di depan pasar baru trade centre. Anak ini baru berusia 8 tahun. Dia menderita hernia, ada bagian yang menonjol dan terus membesar pada kemaluan nya. Dia selalu merasa kesakitan saat bergerak agak banyak waktu bermain bersama teman2nya. Bulan lalu, pertama kali kami menemukan dia dengan penyakitnya, benjolan nya masih kecil seperti bisul, sekarang sudah besar hampir seperti hidung boneka dufan. Wallahu’alam jika terus di biarkan sebulan, dua bulan atau mungkin setahun sudah seberapa parah benjolan nya. Ibu nya lah yang hampir setiap hari mengurut benjolan nya agar alung merasa lebih baik..

alung pun harus di operasi dan mendapatkan perawatan yang baik dari Rumah sakit.

menurut keterangan sang ketua Vol-D dani ferdian (kedokteran UNPAD '07) kita membutuhkan dana sekitar 10jt untuk melakukan operasi dan perawatan untuk dua orang anak ini..

alhamdulillah kakak2 mentor anak jalanan dari Gamais ITB, muslim maranatha, kedokteran UNPAD, psikologi UIN dan lain2 sedang terus mencoba menggalang biaya untuk operasi mereka.

dan alhamdulillah hingga saat ini sudah terkumpul 550.000.

mau membantu?

mangga hubungi langsung Wagus Ginanjar 085795053815

info penyakit hubungi dani ferdian 081802296583


atau langsung transfer ke :

BCA a.n indri lestari 008.053.6666 (maranatha)
Mandiri a.n mochammad iqbal 1300010894791 (ITB)
BNI a.n wagus ginanjar 153157650
BSM a.n Aditya Krishna Subagiyo 0070249057

Mari ulurkan tangan di bulan penuh berkah.. wanita pelacur yg memberi minum seekor anjing yg kehausan saja bisa masuk surga, apalagi kita (yg insya Allah lebih baik dari seorang pelacur) yg membantu sesama manusia (yg jauh lebih tinggi derajatnya daripada seekor anjing), di bulan yg penuh berkah pula..Kepingan rupiah anda akan sangat berarti bagi pengobatan mereka.




wahyu dengan luka bakarnya


alung dan hernianya yang semakin membesar :(


kontributor: Ma'mun Salman, dengan perbaikan.

11.7.11

Cimaragas Sehat dan Mandiri

Belajar bersama masyarakat dan bersinergi lintas konsentrasi ilmu dan karakter, itu mungkin yang menggambarkan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Unpad 2010.Namun lebih dari itu, kami ingin membuat diri lebih berarti, dengan mengabdi. Optimalisasi waktu, dan segala sumber daya untuk membuahkan makna. Bebas dari lubang buaya, masuk ke kandang singa, begitu kurang lebihnya analogi yang menggambarkan diri ini 2 tahun silam, terbebas menjadi koordinator desa, namun terpilih sebagai koordinator kecamatan, mengkoordinasikan 3 desa sekaligus.

Desa Cimaragas, Kecamatan Cimaragas, Ciamis, menjadi target sekaligus bukti sejarah kehadiran diri dan pengabdian kami disana. Menjadi sarana hangat pergumulan 17 orang mahasiswa lintas fakultas untuk beraktivitas disana.2 orang mahasiswa FK, 3 orang dari FIK, 3 orang dari FPIK, 3 orang dari MIPA, dan sisanya dari FIKOM.



* One Big Team! :)











* ini wilayah KKN kami :D

Setelah diskusi yang cukup membangun, akhirnya "Cimaragas Sehat dan Mandiri" menjadi tema yang kami angkat untuk mewarnai proses pembelajaran dan pengabdian yang kami lakukan disana. Fokus pada peningkatan derajat kesehatan warga Cimaragas, disertai pemberdayaan masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan nya.

Santai, tapi serius. Beragam tapi sejalan. Itu mungkin yang menggambarkan tim dan kejadian yang kami rasakan selama satu bulan. Bisa dibilang program kami sangat banyak, namun waktu luang tak kalah banyak, bahkan seringkali kebingungan dalam membunuh waktu. Jalan-jalan pun kerap kami lakukan, bahkan hanya untuk sekadar mencari makan di kota. Sosialisasi dengan warga jadi satu hal yang juga kerap kami kerjakan, hampir tiap pagi dan sore hari kami sengaja untuk sekedar jalan keliling desa, menyapa warga, dan sesekali berkunjung dan mengobrol, serta menyantap hidangan yang disuguhkan. Silaturahim dengan kelompok KKNM lain pun tak kami lupakan. Beberapa kali berkunjung, hingga kami yang dikunjungin rekan-rekan dari desa sebrang, hanya untuk silaturahim.





* keseharian yang dikerjakan anak-anak di rumah

Banyak rasa, banyak cerita. Konflik ada, tapi punya makna. Menjadikan kami lebih erat menuju keluarga. Refleksi, apresiasi yang membangun, cerita tentang masalah beberapa kali kami lakukan, yang dikemas dengan penuh canda. Peningkatan rohani pun kami jabani, setiap hari mencoba shalat berjamaah di masjid depan rumah. Lebih dari itu, ada cinta yang berbunga, hadir menjadi warna membahana dalam kisah yang kami lalui bersama.

Berikut kegiatan yang kami lalui, dalam rangkaian cerita perjalanan 1 bulan yang dilewati.

1. Survey
Menjambangi, mencari, sekaligus koordinasi terkait kewilayahan Cimaragas. Menemukan lokasi, mencari tempat yang akan kami singgahi, dan titik awal sebuah ikatan dimulai disini.


* rumah yang tadinya akan ditempati


* rumah yang akhirnya kami tempati :)


* pertama kali mengunjungi rumah pak kades



* bermain pasca survey :D

2. Pemetaan, Analisis Kebutuhan, dan Penyusunan Program
Jalan-jalan, menemui warga, silaturahim. Juga ke aparat pemerintahan setempat, juga tokoh-tokoh masyarakat yang ada. Mempertemukan kebutuhan masyarakat dengan tanggung jawab keilmuan yang kami miliki saat itu. Pembagian peran dan tanggung jawab kami lakukan disini. Diskusi, hingga berbuah mimpi tentang apa yang akan kami lakukan disini.





* pemetaan dan penyusunan program

3. Kontribusi dalam peresmian Masjid di dusun Rancagede, Cimaragas
Lebih banyak membantu dalam segi dekorasi peran kami disini. Menjadikan masjid baru ini nampak lebih cantik ketika peresmian nya. Agenda ini menjadi langkah awal tour kami ke masjid-masjid lain nya untuk menghadiri undangan warga. Mendengarkan ceramah, dan makan, itu hal rutin yang biasa dilakukan dalam kegiatan seperti itu, walau sesekali diminta untuk membuka acara, sambutan, dan tilawah.






* program perdana kami :)


4. Advokasi dan Konseling Motivasi Anak Putus Sekolah
Anak-anak yang terancam putus sekolah kami kumpulkan disini, baik itu yang terhambat dana, maupun yang terhambat kemauan, baik itu dari sisi anak maupun keluarga nya. Untuk yang terhambat dana, kami advokasikan bersama pemerintah setempat untuk akhirnya meng-goal-kan surat yang menjadi komitmen bersama pemerintah desa dan sekolah setempat. Untuk yang terhambat kemauan, konseling hingga kunjungan rumah kami lakukan untuk membuat tunas-tunas bangsa ini melanjutkan pendidikan nya.





* advokasi dan konseling anak putus sekolah

5. Optimalisasi Program Posyandu
Mulai dari bantu penimbangan balita, konsultasi kesehatan, vaksinasi, hingga penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Kesehatan Ibu dan Anak kami lakukan disana, tak lupa terkadang membantu menghabiskan makanan yang disuguhkan para kader untuk kita :D. Hampir tiap minggu kami mendatangi posyandu, untuk bisa menjangkau semua posyandu yang ada di desa Cimaragas.



* penyuluhan




*imunisasi




* penimbangan



* makan2 pasca posyandu, ini yg selalu ditunggu :D






* posyandu itu seru :)

6. Program Gemar Ikan dan Dokter Kecil
Menjangkau semua sekolah dasar yang ada di desa ini. Menjadi tanggung jawab anak-anak Perikanan untuk kemudian mengkampanyekan pengkonsumsian ikan untuk adik-adik SD disana. Bahkan karena keseriusan nya juga, mereka sampai survey kolam ikan dan potensi konsumsi ikan yang ada di daerah ini. Setelah itu berkolaborasi dengan anak kesehatan mengerjakan program dokter kecil, mengajari adik-adik SD ini tentang cara penanganan kasus-kasus sederhana, hingga menjaga kesehatan gigi dan mulut.

7. Latihan Kepemimpinan siswa SMA
Melihat peluang kegiatan yang diselenggarakan SMAN 1 Cimaragas, kami coba bangun mental generasi muda disana dengan pelatihan kepemimpinan singkat yang kami berikan.



* keaktifan peserta






* proses pelatihan


* ketua OSIS SMAN 1 Cimaragas, namanya sama-sama Dani :D



* panitia yang bertugas


* latihan kepemimpinan

8. Penyuluhan Tentang NAPZA dan Sex Bebas untuk siswa SMA
Beberapa penemuan tentang penggunaan obat-obatan terlarang di kalangan pemuda desa ini menjadi perhatian kami. Oleh karena itu, memberi paparan sedini mungkin dengan berbagai pendekatan kami lakukan untuk mecegah meluasnya kejadian ini. Dan mulai usia SMA pun kami beri paparan tentang Edukasi Sex untuk para siswa, agar mereka mengenal tentang kesehatan reproduksi, sekaligus bahaya perbuatan sex menyimpang yang kerap ditemukan di kalangan usia remaja di Indonesia.




* penyuluhan NAPZA dan sex bebas

9. Penyuluhan Tentang Rokok untuk Siswa SMP
Banyak sekali anak-anak desa ini yang merokok, mulai dari usia SD. Penyuluhan, sekaligus diskusi interaktif jadi sebuah sarana penyampaian pesan untuk mengurangi kejadian tersebut.

10. Analisis penyebab kematian bayi di Kecamatan Cimaragas
Koordinasi dengan Puskesmas setempat, mencari tahu permasalahan disana, dan ditemukan jumlah kematian bayi. Dari data yang ada kami telurusi, melakukan kunjungan rumah, hingga kami mengetahui penyebab kematian tersebut, lalu kami buat laporan untuk dimanfaatkan oleh Puskesmas setempat. kegiatan ini kami koordinasikan dengan rekan-rekan di desa sebrang yang masih terikat dalam satu kecamatan.

11. Kajian Kedokteran Islam
Memanfaatkan peluang pengajian rutin ibu-ibu disana, dalam satu kesempatan. Kajian kedokteran Islam ini pernah kami sampaikan tentang penggunaan Jilbab, ditinjau dari segi agama dan pendekatan medis. Saya yang saat itu mendapat tanggung jawab menyampaikan tak bisa menahan keringat yang terus mengucur selama menyampaikan materi kajian dengan bahasa sunda itu.

12. Mengisi Pengajian Anak-anak Warga
Depan rumah kami terdapat masjid besar. Setiap ba'da maghrib selalu ada pengajian rutin disana. Sesekali mengisi waktu, kami pun hadir disana untuk sekadar mengisi pengajian untuk anak-anak disana.

13. Program Pendampingan Belajar Anak-anak
Rumah kami selalu kami buka untuk anak-anak yang mau mendapat pembelajaran lebih. Baik itu matematika, Bahasa Inggris, Agama, hingga Komputer. Sering rumah kami didatangi anak-anak, hampir tiap hari mungkin, untuk mengajari mereka banyak hal.


* program pendampingan belajar

14. Program Pustakawan Cilik
Kini giliran rekan-rekan Ilmu Perpustakaan yang turun, mengajari adik-adik SD, bagaimana menjadi seorang pustakawan, belajar menyusun dan mengelompokan buku dilakukan disini.







* program pustakawan cilik :)

15. Workshop Pemanfaatan Kimanila Untuk Antiseptik Bagi Kulit
Ini adalah program integratif yang kami lakukan bersama dosen pembimbing lapangan kami dari fakultas MIPA. Memberitahukan kepada warga manfaat penggunaan daun Kimanila yang cukup banyak ditemukan disana untuk mengobati penyakit kulit, disertai cara pengolahan nya. Kader dari dua desa hadir dalam program ini.




* workshop kimanila



* hiburan yang dilakukan setelah acara usai


* panitia gabungan 2 desa + tim dosen Unpad

16. Workshop pembuatan briket sampah
Di desa ini terdapat satu hal kreatif yang mendapat banyak penghargaan, termasuk dari Presiden RI. Yakni pembuatan briket (bahan bakar) dari sampah. Melalui program ini kami berusahan memberdayakan potensi yang sudah ada, untuk kemudian bisa lebih menyebar ke masyarakat, sehingga kelak mungkin ini bisa jadi salah satu alternatif mata pencaharian warga desa Cimaragas.




* workshop pembuatan briket dari sampah

17. Menghadiri Undangan Warga
Mulai dari undangan-undangan pengajian, hingga HUT Bhayangkara. Tak banyak yang kami lakukan disini, selain menyaksikan dan makan :D




* undangan HUT Bhayangkara

18. Nonton Final Piala Dunia Bareng
KKNM kami berbarengan dengan piala dunia pada saat itu. Setelah sebelumnya sering diadakan nonton bareng di rumah warga, untuk gelaran final ini kami pasang layar besar untuk kemudian kita nonton bersama di terminal pada saat itu.

19. Jalan-jalan kelompok
Mulai dari jalan-jalan keliling perkampungan, jalan-jalan ke tempat kelompok lain, jalan-jalan ke kota untuk sekedar makan, cari laundry, atau cari bahan untuk masak bareng.




* jalan-jalan keliling pedesaan, nemu upin-ipin :p






* jalan-jalan ke kota, makan :D





* jalan-jalan ke desa sebelah, berkunjung





* jalan-jalan ke Pangandaran :)




20. Perpisahan dengan warga
Mulai dari berkunjung pamit ke tokoh-tokoh masyarakat sekitar, hingga pesta jagung bakar dan makan malam bersama tokoh masyarakat sekitar kami lakukan menjelang kepulangan kami ke tempat asal.





* perpisahan, pesta jagung bakar dan makan malam bersama tokoh masyarakat desa :)


* perpisahan dengan ibu penjual makan yang tiap hari kami mendapat makan dari nya :D

Cukup membanggakan dengan produktivitas program yang kami lakukan selama satu bulan itu. Terlebih ketika melihat background kami yang berbeda-beda, disertai persiapan yang cukup terbatas yang kami lakukan. Pembelajaran kami dapatkan, dan pengabdian mampu kami berikan pada saat itu. Dan yang lebih penting, selama satu bulan itu kami mampu bersinergi, bahkan beberapa diantara kami mampu berbagi cinta, yang menjadikan tim ini lebih dari sekedar ada. Dan yang menambah kebahagiaan, bagi saya tim ini masih bisa terjaga. Karena tak sedikit cerita tentang kelompok KKNM yang sering muncul konflik, yang menjadikan satu bulan yang dilewati nya ibarat derita. Namun buat saya, kelompok ini menghasilkan bahagia. Bersyukur pernah melewati fase ini bersama kalian, ditambah apresiasi yang sangat luar biasa dari aparat pemerintahan disana :)




* teruslah bersinergi, mengabdi kepada masyarakat, dan menyinari Indonesia kelak :)

#mengenang romantisme dua tahun silam#
* Selamat ber-KKNM untuk adik-adik yang merasakan nya besok :)