25.10.11

Mega Baksos Santolo 2011: Syukur mu mengalihkan duniaku :)

ada semangat untuk mengabdi, ada rasa yang ingin menjadikan diri berarti, atau mungkin sekedar aktualisasi. kemanfaatan, pengalaman, pembelajaran dan persaudaraan menjadi tujuan pasti. mega baksos santolo, itulah 3 hari 2 malam yang menjadi salah satu sarana berbagi, setidaknya inspirasi.

TOTALITAS, sang penginspirasi diri
entah mengapa sangat suka dengan kata ini. totalitas, suatu keikhlasan yang mendalam akan seni peran yang sedang dan harus dijalani, keterlibatan yang penuh, hati yang tanpa batas untuk menyelesaikannya, tanpa pamrih, tanpa mengharapkan prasyarat apapun. totalitas, pengabdian akan karya, bukan permintaan atas sesuatu hasil atau upah. totalitas membidani lahirnya konsistensi,tidak bersifat temporer, melainkan konsisten akan tujuan yang kita miliki, menjaga semangat, dan niat baik agar senantiasa konstan. totalitas juga berbuah fokus, harus berpusat pada satu tujuan. konsekuensi lain dari totalitas ialah pengorbanan, kesadaran bahwa beberapa hal yang tidak lebih penting dan atau menjadi penghambat dari tujuan utama yang ingin dicapai haruslah dikorbankan. Skala prioritas menjadi sebuah tolak ukur yang sangat penting, karena seringkali terjadi pertentangan antara kebutuhan dan keinginan. berbicara totalitas juga bicara tentang harmonisasi, harmonisasi dengan orang-orang di sekitar kita, karena sering kali totalitas kita akan suatu hal menjauhkan kita dengan beberapa orang di sekitar kita, atau tak jarang pula keputusan untuk memiliki totalitas dalam kehidupan mengakibatkan pertentangan dengan orang-orang.

belajar totalitas dari setiap pilihan yang kita ambil, berjibaku dengan catatan, soal latihan, dan bahan ujian untuk esok hari nya setelah pagi-sore tadi menghadiri briefing. atau mungkin mengkompromikan lelah badan, nyaman tidur, atau toleransi mandi demi kontribusi untuk masyarakat dan solidaritas antar rekan seperjuangan. fokus untuk memberikan pengabdian di tipar,mira-mare dan pameungpeuk dengan segala keterbatasan nya, dan menahan diri sejenak dari rayuan pantai. totalitas sampai tuntas walau sepulang dari aktifitas masih ada UTS, membaca dan belajar ditengah guncangan perjalanan menjadi bukti kesungguhan.

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara kaffah, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syetan. Sungguh ia musuh yang nyata bagimu" (Q.S. Al Baqarah ayat 208)


kaffah mempunyai arti keseluruhan atau totalitas. Islam adalah nafas setiap perbuatan dan kehidupan seorang muslim. Oleh karena itu, ayat di atas memiliki maksud: dalam setiap perbuatan, lakukanlah secara totalitas.

totalitas adalah penuh dedikasi, profesional!!
profesionalisme, kemampuan sesorang dalam menjalankan tugas dan perannya dengan baik dan menetapkan komitmen terhadap perannya guna mengembangkan kemampuan dalam melaksanakan tugasnya. seseorang yang profesional akan berusaha untuk menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.

persiapan yang baik menjadi keharusan, karena kebaikan itu harus terorganisir. perencanaan kegiatan, pengalokasian SDM, pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kapasitas inti, penanaman komitmen akan tanggung jawab, sistem evaluasi, reward serta punishment, kesemuanya itu menjadi keniscayaan untuk sikap profesionalisme yang hendak kita tumbuhkan.idealis menjaga nilai, bergerak atas dasar yang kuat, dan sistematis. profesionalisme adalah perjuangan, profesionalisme adalah kasih sayang.

inspirasi penyentuh hati : persaudaraan, lebih dari kerja tim atau sekedar teman sepermainan
persaudaraan adalah proses pembelajaran. proses mengenal, memahami serta mengerti dan ikut merasakan apa yang di rasakan saudara kita. itu tidak mudah, sadarkah bahwa kita hidup di kepadatan interaksi namun sulit untuk belajar memahami?? terkadang ada hati yang tersakiti, terkadang diri ini lupa peduli. kadang hilang sabar untuk menahan jenuh diri yang mengalahkan kekhawatiran akan keberadaan dan kondisi saudara nya yang lain, dan tanpa sengaja melangkahkan kaki menghibur diri. atau perut ini terlalu lapar, dan tanpa sadar mengejar kenyang dibanding bersabar hanya untuk menawarkan. khilaf, itu fitrah, yang tak biasa ketika setiap kita tak belajar dari hikmah setiap kejadian. persaudaraan sejatinya adalah pengorbanan. puncaknya adalah itsar (mendahulukan kepentingan saudaranya) dan yang paling rendah adalah salamatush shodr (Hati yang bersih dari prasangka buruk terhadap saudaranya).

dalam perjalanan persaudaraan tentunya akan menemukan banyak hal,ada selingan canda dan tawa, ada celupan cinta yang memberi warna, dan adakalanya tangis serta kesedihan yang memberi rasa tersendiri.

tawa lepas dan senyum tulus yang tersimpul manis kadang jadi hal yang tak terbayar. keluar dari batas nyaman diri, untuk sekedar bernyanyi walau dengan irama tanpa arti, tak apalah demi sebuah ikatan hati. walau bagi saya tidaklah untuk yang kedua kali :p

"Sahabat adalah manusia, dia adalah kamu, hanya saja dia adalah orang lain."


"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan sulit tidur dan merasa demam." (Riwayat Muslim)

karena VOL-D tak sekedar tim, organisasi, maupun rekan kerja, lebih dari itu, KELUARGA.

sahabat, terasa amat berarti ketika setiap kita mendapat sesuatu yang jauh lebih dari sekadar materi, makna. syukur tiada henti ketika mendengar banyak makna yang setiap kita dapatkan. bersyukur ketika setiap kita senang karena mampu berkontribusi kepada masyarakat dengan kapasitas dan tanggung jawab keilmuan yang dimiliki saat ini. bersyukur ketika setiap kita terakselerasi kemampuan ilmu dan kepekaan sosial yang dimiliki. bersyukur ketika setiap kita semakin memaknai hakikat syukur, dari berbagai peristiwa, kejadian, cerita atau tangisan yang terlihat atau disampaikan masyarakat, merefleksikan diri bahwa banyak orang lain yang tak seberuntung kita. bersyukur ketika setiap kita menyadari hakikat persaudaraan, mulai menemukan teman, sahabat, atau bahkan keluarga baru. bersyukur ketika setiap kita menyadari bahwa pertolongan Allah itu nyata, selalu ada kemudahan setelah kesulitan, senang mendengar praktikum dan ujian setiap kita yang dimudahkan. bersyukur ketika setiap kita menjadikan momentum mega baksos santolo kemarin sebagai pemantik semangat untuk terus memperkaya diri dengan ilmu, belajar, memiliki kontinuitas perjuangan untuk terus memberikan manfaat untuk umat.

tak ada yang lebih pantas dari syukur tiada henti ketika tahu setiap kita mensyukuri makna yang didapat dari rangkaian proses kegiatan ini. dan sungguh, syukur ini mengalihkan dunia. tak terbayarkan oleh segala keuntungan materi keduniaan.

maaf jika dalam rangkaian proses kegiatan ini kurang bisa menjaga kalian, semoga Allah senantiasa menjaga diri kalian, memudahkan segala langkahnya, dan diberikan kebaikan dari arah yang tak disangka-sangka :)

teruslah mengabdi, melayani, dan berkontribusi Volunteer Doctors ! :)





* my lovely vol-d :D

Vol-D Unpad dan Kampus Peduli Datangkan Bantuan Sosial, Kesehatan, dan Pendidikan Ke Tiga Desa di Garut

[Unpad.ac.id, 25/10/2011] Bagi banyak orang, memeriksakan kesehatan mungkin adalah perkara yang biasa-biasa saja. Berbekal uang atau kartu jaminan kesehatan, mereka bisa dengan mudah mendatangi tempat pelayanan kesehatan terdekat di kotanya. Tapi tak demikian halnya dengan mereka yang hidup di daerah terpencil dengan tempat pelayanan kesehatan yang terbatas. Didah (45) misalnya, perempuan asal Desa Mira Mare, Garut ini, mengaku memeriksakan kesehatan merupakan barang mahal baginya dan sekitar 6.500 orang lain yang tinggal di desanya.

Rumah sakit terdekat dari desanya berada di Kecamatan Pameungpeuk yang jauhnya harus ditempuh selama satu jam perjalanan, dan untuk melakukan hal itu ia harus merogoh kocek hingga Rp.20 ribu untuk jasa ojek yang mengantarnya pulang pergi ke tempat itu. Sabtu (22/10) lalu Didah mendatangi Kantor Desa Mira Mare, salah satu tempat yang menjadi lokasi balai pengobatan gratis dalam acara Mega Baksos Santolo. Ia datang sambil menahan sakit kepala yang menderanya akibat darah tinggi yang ia dialaminya. Selanjutnya ada pula Mak Aah yang merupakan nenek tua asal desa tersebut. Meski tengah didera pusing hebat dan muntah-muntah, perempuan tua itu memaksakan diri datang ke sana untuk memeriksakan kesehatannya.


Balai pengobatan gratis tersebut merupakan rangkaian acara Mega Baksos Santolo yang diselenggarakan oleh Volunteer Doctors (Vol-D) yang bekerja sama dengan Kampus Peduli (K-Ped). Vol-D merupakan komunitas terorganisir yang mewadahi mahasiswa dari fakultas-fakultas kesehatan di Unpad untuk aktif dalam kegiatan sosial, kemanusiaan, dan kesehatan. Menurut Dani Ferdian yang merupakan ketua sekaligus pendiri Vol-D, komunitas tersebut terbentuk sejak dua tahun silam. Saat itu ia baru saja turun dari jabatannya sebagai Ketua Seksi Pengabdian Kepada Masyarakat di Senat Fakultas Kedokteran Unpad. “Saya merasakan kerinduan pada kegiatan sosial, makanya bergabung dengan teman-teman yang memiliki kerinduan yang sama,” kisahnya.


Meski awalnya hanya diisi oleh mahasiswa FK Unpad, sejak 2010 lalu Vol-D mulai menerima anggota yang berasal dari berbagai fakultas kesehatan lainnya di Unpad seperti Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas Keperawatan, juga Fakultas Psikologi. Mengingat makin banyaknya kegiatan sosial yang dilakukan Vol-D, menurut Dani kelak komunitas ini juga akan terbuka bagi siapa saja yang memiliki kepedulian yang sama di bidang sosial.


Sementara itu, K-Ped merupakan organisasi sosial yang terdiri dari mahasiswa berbagai kampus di Bandung seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, dan Universitas Komputer Indonesia. Ditemui di sela-sela kegiatan, Ketua K-Ped, Ma’mun Salman, menjelaskan bahwa organisasi yang aktif sejak empat tahun silam itu ingin mewadahi rekan-rekan yang suka berbagai dengan sesama, yang ingin mengasah terus kepeduliannya, kelembutan hatinya, dan seterusnya. Kegiatan rutin organisasi ini mencakup pendidikan, mentoring rutin anak-anak jalanan, pengobatan gelandangan dan pemulung di jalan, mentoring anak-anak panti asuhan, acara baksos insidental dan tanggap bencana.


Dalam Mega Baksos Santolo yang berlangsung 22-23 Oktober 2011 itu, terdapat tiga desa yang disambangi, yakni Desa Mira Mare, Pameungpeuk, dan Tipar. Pemilihan ketiga desa tersebut didasari minimnya akses tenaga kesehatan dan guru di sana. Desa Tipar misalnya, merupakan desa terpencil di Garut di mana warganya perlu naik truk untuk bepergian ke desa lain atau dengan jasa ojek khusus yang tarifnya mencapai Rp. 40 ribu sekali jalan. Selain balai pengobatan, dilakukan pula penyuluhan hidup sehat, penyuluhan ibu dan anak, penyuluhan kader, penyuluhan gigi dan mulut, penyuluhan tanaman obat keluarga, penyerahan bantuan untuk janda dan jompo, serta penyuluhan pendidikan bagi siswa-siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.


Kegiatan ini disambut dengan sangat antusias oleh warga ketiga desa tersebut. “Kami sangat berterima kasih karena adanya pengobatan gratis. Di sini cuma ada mantri dan bidan, jadi kalau mau berobat ke rumah sakit harus jauh-jauh ke Pameungpeuk,” ungkap seorang penduduk Mira Mare bernama Popon.


Lebih dari 650 orang mengikuti kegiatan pengobatan dan penyuluhan kesehatan yang dilakukan secara serentak di ketiga desa tersebut. Sementara itu, antusias yang sama juga terlihat dari banyaknya siswa yang mengikuti kegiatan penyuluhan pendidikan, yakni dengan total 466 orang.


Adapun jumlah mahasiswa yang diturunkan dalam kegiatan bakti sosial itu adalah lebih dari 150 orang. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi di Bandung dan Jakarta. Banyak di antara mereka yang mengaku sangat senang mengikuti kegiatan tersebut karena bisa merasakan secara nyata bagaimana ilmu yang mereka dapatkan di kampus bisa diterapkan di masyarakat. Selain itu, berbagai realitas memprihatinkan di masyarakat yang bisa dilihat melalui kegiatan semacam ini juga meningkatkan rasa syukur mereka atas kondisinya masing-masing.


Berbicara tentang pentingnya mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan sosial, Ma’mun mengatakan, “Bila sejak semasa kuliah dibiasakan melihat kondisi orang-orang yang membutuhkan seperti apa, kepekaannya bisa terasa. Jadi kelak saat mereka menjadi sesuatu, mereka bisa jadi orang yang peduli pada orang lain.” Lebih lanjut ia mengatakan bahwa apabila kita melihat ada hal-hal seperti ini di depan mata, ada orang-orang yang perlu kita bantu, orang sakit yang perlu disembuhkan, orang lapar yang perlu makan, dan berbagai hal lainnya, tidak turun untuk membantu itu rasanya dzalim.


Sepulang dari Garut kemarin, Vol-D sudah berencana untuk turun membantu para korban kebakaran di Cicalengka Bandung. Minggu (23/10) kemarin, terdapat sekitar 600 orang di sana yang harus diungsikan pasca kebakaran yang Pasar Cicalengka. Menurut Dani, mereka pasti akan membutuhkan banyak bantuan tenaga, karena itulah Vol-D terbuka bagi siapa saja yang menjadi relawan dalam kegiatan baksos tersebut. Untuk informasi lebih lanjut tentang Vol-D bisa dilihat di http://volunteerdr.blogspot.com atau bisa menghubungi Dani Ferdian di nomor 081802296583. *


Laporan oleh: Hera Khaerani


sumber: http://www.unpad.ac.id/archives/47829

20.10.11

Berbagi Cinta di Cukul, Pangalengan : Sebuah Refleksi


*rekam jejak VOL-D #1

melihat perkembangan dan progresivitas Volunteer Doctors hingga kini, ingin rasanya merefleksikan masa-masa awal perjuangan dulu. Gempa Jabar Selatan dulu menjadi momentum kita untuk mematangkan mimpi menjadi kenyataan.

daerah Pangalengan, cukul tepatnya menjadi saksi kesungguhan awal perjuangan rekan-rekan VOL-D, bersama mitra strategis kami, Korps Relawan Salman (yang hingga kini menjadi partner yang saling membangun) bergerak dalam hal Recovery dan Trauma Healing Pasca Gempa Jabar Selatan, dengan target utama anak-anak.




*SDM VOL-D yang turun saat itu

mengajari anak-anak nya tentang kesehatan dan membangun mental pasca bencana menjadi agenda yang kami lakukan saat itu, belajar sambil bermain dan membangun kedekatan hati.





* memberikan pendidikan dan pelatihan kesehatan




* mengisi sekolah darurat mereka





* bermain,membangun mental dan kembali menumbuhkan harapan


* pamit pulang,suasana yang mengharukan


* pesan untuk adik2 disana :)

tak terasa hampir 2 tahun, harapan adik2 untuk kita kembali kesana belum sempat kita wujudkan hingga sekarang. namun berkat doa mereka, dan ketulusan yang kita lakukan, Alhamdulillah Allah masih memberi jalan untuk tetap berkontribusi dimana pun itu.
ketika dulu kehangatan kita berhasil mengalahkan dingin nya Pangalengan, maka dimanapun itu, kehangatan dan kedekatan hati untuk saling membantu, saling memberi semoga bisa tetap terbangun :)