25.10.11

Vol-D Unpad dan Kampus Peduli Datangkan Bantuan Sosial, Kesehatan, dan Pendidikan Ke Tiga Desa di Garut

[Unpad.ac.id, 25/10/2011] Bagi banyak orang, memeriksakan kesehatan mungkin adalah perkara yang biasa-biasa saja. Berbekal uang atau kartu jaminan kesehatan, mereka bisa dengan mudah mendatangi tempat pelayanan kesehatan terdekat di kotanya. Tapi tak demikian halnya dengan mereka yang hidup di daerah terpencil dengan tempat pelayanan kesehatan yang terbatas. Didah (45) misalnya, perempuan asal Desa Mira Mare, Garut ini, mengaku memeriksakan kesehatan merupakan barang mahal baginya dan sekitar 6.500 orang lain yang tinggal di desanya.

Rumah sakit terdekat dari desanya berada di Kecamatan Pameungpeuk yang jauhnya harus ditempuh selama satu jam perjalanan, dan untuk melakukan hal itu ia harus merogoh kocek hingga Rp.20 ribu untuk jasa ojek yang mengantarnya pulang pergi ke tempat itu. Sabtu (22/10) lalu Didah mendatangi Kantor Desa Mira Mare, salah satu tempat yang menjadi lokasi balai pengobatan gratis dalam acara Mega Baksos Santolo. Ia datang sambil menahan sakit kepala yang menderanya akibat darah tinggi yang ia dialaminya. Selanjutnya ada pula Mak Aah yang merupakan nenek tua asal desa tersebut. Meski tengah didera pusing hebat dan muntah-muntah, perempuan tua itu memaksakan diri datang ke sana untuk memeriksakan kesehatannya.


Balai pengobatan gratis tersebut merupakan rangkaian acara Mega Baksos Santolo yang diselenggarakan oleh Volunteer Doctors (Vol-D) yang bekerja sama dengan Kampus Peduli (K-Ped). Vol-D merupakan komunitas terorganisir yang mewadahi mahasiswa dari fakultas-fakultas kesehatan di Unpad untuk aktif dalam kegiatan sosial, kemanusiaan, dan kesehatan. Menurut Dani Ferdian yang merupakan ketua sekaligus pendiri Vol-D, komunitas tersebut terbentuk sejak dua tahun silam. Saat itu ia baru saja turun dari jabatannya sebagai Ketua Seksi Pengabdian Kepada Masyarakat di Senat Fakultas Kedokteran Unpad. “Saya merasakan kerinduan pada kegiatan sosial, makanya bergabung dengan teman-teman yang memiliki kerinduan yang sama,” kisahnya.


Meski awalnya hanya diisi oleh mahasiswa FK Unpad, sejak 2010 lalu Vol-D mulai menerima anggota yang berasal dari berbagai fakultas kesehatan lainnya di Unpad seperti Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas Keperawatan, juga Fakultas Psikologi. Mengingat makin banyaknya kegiatan sosial yang dilakukan Vol-D, menurut Dani kelak komunitas ini juga akan terbuka bagi siapa saja yang memiliki kepedulian yang sama di bidang sosial.


Sementara itu, K-Ped merupakan organisasi sosial yang terdiri dari mahasiswa berbagai kampus di Bandung seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, dan Universitas Komputer Indonesia. Ditemui di sela-sela kegiatan, Ketua K-Ped, Ma’mun Salman, menjelaskan bahwa organisasi yang aktif sejak empat tahun silam itu ingin mewadahi rekan-rekan yang suka berbagai dengan sesama, yang ingin mengasah terus kepeduliannya, kelembutan hatinya, dan seterusnya. Kegiatan rutin organisasi ini mencakup pendidikan, mentoring rutin anak-anak jalanan, pengobatan gelandangan dan pemulung di jalan, mentoring anak-anak panti asuhan, acara baksos insidental dan tanggap bencana.


Dalam Mega Baksos Santolo yang berlangsung 22-23 Oktober 2011 itu, terdapat tiga desa yang disambangi, yakni Desa Mira Mare, Pameungpeuk, dan Tipar. Pemilihan ketiga desa tersebut didasari minimnya akses tenaga kesehatan dan guru di sana. Desa Tipar misalnya, merupakan desa terpencil di Garut di mana warganya perlu naik truk untuk bepergian ke desa lain atau dengan jasa ojek khusus yang tarifnya mencapai Rp. 40 ribu sekali jalan. Selain balai pengobatan, dilakukan pula penyuluhan hidup sehat, penyuluhan ibu dan anak, penyuluhan kader, penyuluhan gigi dan mulut, penyuluhan tanaman obat keluarga, penyerahan bantuan untuk janda dan jompo, serta penyuluhan pendidikan bagi siswa-siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.


Kegiatan ini disambut dengan sangat antusias oleh warga ketiga desa tersebut. “Kami sangat berterima kasih karena adanya pengobatan gratis. Di sini cuma ada mantri dan bidan, jadi kalau mau berobat ke rumah sakit harus jauh-jauh ke Pameungpeuk,” ungkap seorang penduduk Mira Mare bernama Popon.


Lebih dari 650 orang mengikuti kegiatan pengobatan dan penyuluhan kesehatan yang dilakukan secara serentak di ketiga desa tersebut. Sementara itu, antusias yang sama juga terlihat dari banyaknya siswa yang mengikuti kegiatan penyuluhan pendidikan, yakni dengan total 466 orang.


Adapun jumlah mahasiswa yang diturunkan dalam kegiatan bakti sosial itu adalah lebih dari 150 orang. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi di Bandung dan Jakarta. Banyak di antara mereka yang mengaku sangat senang mengikuti kegiatan tersebut karena bisa merasakan secara nyata bagaimana ilmu yang mereka dapatkan di kampus bisa diterapkan di masyarakat. Selain itu, berbagai realitas memprihatinkan di masyarakat yang bisa dilihat melalui kegiatan semacam ini juga meningkatkan rasa syukur mereka atas kondisinya masing-masing.


Berbicara tentang pentingnya mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan sosial, Ma’mun mengatakan, “Bila sejak semasa kuliah dibiasakan melihat kondisi orang-orang yang membutuhkan seperti apa, kepekaannya bisa terasa. Jadi kelak saat mereka menjadi sesuatu, mereka bisa jadi orang yang peduli pada orang lain.” Lebih lanjut ia mengatakan bahwa apabila kita melihat ada hal-hal seperti ini di depan mata, ada orang-orang yang perlu kita bantu, orang sakit yang perlu disembuhkan, orang lapar yang perlu makan, dan berbagai hal lainnya, tidak turun untuk membantu itu rasanya dzalim.


Sepulang dari Garut kemarin, Vol-D sudah berencana untuk turun membantu para korban kebakaran di Cicalengka Bandung. Minggu (23/10) kemarin, terdapat sekitar 600 orang di sana yang harus diungsikan pasca kebakaran yang Pasar Cicalengka. Menurut Dani, mereka pasti akan membutuhkan banyak bantuan tenaga, karena itulah Vol-D terbuka bagi siapa saja yang menjadi relawan dalam kegiatan baksos tersebut. Untuk informasi lebih lanjut tentang Vol-D bisa dilihat di http://volunteerdr.blogspot.com atau bisa menghubungi Dani Ferdian di nomor 081802296583. *


Laporan oleh: Hera Khaerani


sumber: http://www.unpad.ac.id/archives/47829

0 comments: