31.1.10

Peringatan hari gizi, sebuah rangkaian estafet perbaikan bangsa..

Masalah gizi kurang dan buruk hingga kini masih merundung Indonesia. Segenap upaya telah dilakukan pemerintah, namun belum menampakkan hasil yang signifikan. Bahkan, fenomena terakhir menunjukkan adanya peningkatan prevalensi masalah gizi yang lebih serius. Data Susenas 2005 menunjukkan, terdapat 28% berstatus gizi kurang dan 8,8% berstatus gizi buruk dari 18 juta balita. Krisis ekonomi, merosotnya nilai rupiah dan bencana alam yang beruntun, menjadi pemicu meningkatnya masalah ini.

Angka gizi buruk dan kurang gizi tiap tahun masih berkisar 27–28% dari seluruh balita yang ada (19.799.874 orang).

Berbagai penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara status gizi dengan kecerdasan anak. Otak dan jaringan syaraf berkembang sangat cepat sejak janin hingga bayi lahir. Sepuluh bulan setelah kelahiran, pertumbuhan otak dan jaringan syaraf tersebut berkembang dan akan maksimal (100%) setelah usia 2 tahun. Kemudian dilanjutkan perkembangan sel otak dan jaringan syaraf hingga usia 60 bulan atau masa balita berakhir. Jika dalam masa bayi dan balita (critical periode) gizi anak tak tercukupi, akan berakibat terhambatnya proses tumbuh kembang anak. Ini ditandai dengan sel otak yang tak tumbuh dengan sempurna dan kecerdasan anak menjadi rendah. Oleh karena itu, upaya perbaikan status gizi yang cepat dan tepat menjadi hal yang sangat mendesak dilakukan

Berfikir nasional, tapi bertindak lokal. Mengambil momentum hari gizi, kami menyelenggarakan sebuah upaya perbaikan gizi di sebuah desa kecil sekitaran Jatinangor, mengambil tempat di Pendidikan Anak Usia Dini Bunda Hajar (sebuah lembaga pendidikan gratis untuk warga yang tidak mampu), kami menyelenggarakan penyuluhan untuk para warga disekitar daerah tersebut, pembagian suplemen gizi untuk anak-anak (pembagian telur dan susu), dilanjutkan kunjungan dan pemberian bantuan suplemen gizi ke sebuah panti asuhan, juga di sekitaran Jatinangor.

Semoga bisa menjadi rangkaian estafet perbaikan gizi bangsa dari hal yang kecil, dari lingkungan terdekat.


* penyuluhan gizi untuk warga, para Ibu daerah sekitar..


* pembagian suplemen gizi, untuk generasi penerus bangsa..


* kunjungan sosial, sekaligus pemberian bantuan berupa suplemen gizi, untuk salah satu panti asuhan di Jatinangor...




* kita yang berusaha ingin terus memberi..

0 comments: