1.2.10

Tragedi situ gintung: titik tolak perjalanan..

Masih ingat dengan tragedi situ gintung yang sempat membuat Indonesia murung, berada dalam haru biru duka pada saat itu??

Air bah akibat jebolnya tanggul Situ Gintung, karena curah hujan yang cukup tinggi dan kondisi situ gintung yang sekitar 78 tahun tidak begitu terurus itu mengakibatkan 300 rumah rusak dan hanyut. Total areal yang terendam air mencapai 10 hektar. Peristiwa ini menghancurkan wilayah sampai sekitar 5 km, merusak 3 desa. Menghabiskan kerugian milyaran rupiah. Memakan ratusan korban jiwa, dan korban luka. Serta menciptakan ribuan pengungsi di kala itu.

Tak bisa menghadirkan mentari, tapi lilin coba kami nyalakan memberi secercah sinar untuk menerangi. Bergerak, mencoba sigap dan menjadi garda terdepan dalam menyikapi dinamika sosial bangsa seperti ini.

Menginisiasi crisis center, kejadian ini menjadi langkah pertama kami dalam menyusun rangkaian panjang perjalanan tanggap bencana. Bermodal kepedulian, tekad, dan semangat, dengan ilmu yang mungkin masih sangat sedikit, kami memberanikan diri untuk turun pada saat itu. Keluar dari batas! Sebuah gerakan yang tak pernah dilakukan secara murni oleh mahasiswa FK Unpad sebelumnya.


* relawan FK Unpad untuk situ Gintung...

Dengan berupaya mensinergiskan lembaga-lembaga terkait dan perwakilan angkatan, kami berangkat menjemput aspek kebermanfaatan itu. Belajar berkoordinasi, belajar kemampuan kegawatdaruratan, belajar prihatin, kami dapatkan disana.

Memberikan bantuan berupa sumbangan dana dan kebutuhan logistik pada saat itu, melakukan berbagai kegiatan yang bisa dilakukan dan membantu korban serta relawan lain walau tak sesuai bidang, mulai dari mengepel lantai, menjaga dan mengorganisir gudang obat di posko utama, membawa dan menjaga perlengkapan logistik, konsumsi, hingga sampah, memeriksa pasien dan membantu perawatan, menjadi logistik obat, menjadi operator dan pusat informasi di posko utama, membantu trauma healing pada anak, hingga menjadi pengaman dan regulasi wartawan yang meliput kami lakukan disana.


* mulai dari pengumpulan dana..




* sedikit suasana di tempat kejadian...

Tidur satu barak bersama para pengungsi, mendengar cerita langsung seorang adik yang kehilangan kakaknya (meninggal), dan mendengar seorang ibu yang kehilangan anaknya, serta kesedihan seorang anak karena tak bisa melanjutkan sekolahnya membuat suasana menjadi lebih haru biru.

Tapi inilah hidup, dan hanya orang yang ikhlas lah yang akan mendapat balasan yang layak di sisi Nya kelak. Harus kuat, harus bertahan, untuk sampai tujuan. Semoga tergantikan lebih dari sekedar yang diharapkan.

Terimakasih kepada calon rekan sejawat FK UMJ atas penerimaan dan kerjasama nya yang sangat indah. Menemukan banyak keluarga baru disini.


* bersama calon rekan sejawat, keluarga, relawan FK UMJ..

1 comments:

Anonymous said...

yaa sedikit menggambarkan :)